Open for Public, Internet Sharing Service

Minggu, 21 September 2014

Posted by Vediana 05.10 6 comments
SUBJECTIVISM
  • Pengetahuan dipahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu.
  • Dari pangkal pandangan individu, pengetahuan dipahami sebagai seperangkat keyakinan khusus yang dianut oleh para individu.
  • Penganut: Aristoteles, Plato, Rene Descartes, kaum Solisisme (solo ipse), kaum realisme epistemologi, kaum idealisme epistemologi
  • Ciri-ciri Pendekatan Subjektivisme
    • Menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus.
    • Pengalaman subjektif sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi diri sendiri.
    • Prinsip subjektif tentang alasan cukup, karena pengalamanan bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari diri subjek.
  • Descartes: Cogito ergo sum cogitans: saya berpikir maka saya adalah pengada yang berpikir.
  • Kaum Realisme Epistemologi berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan “apa yang lain” dari diri saya.
  • Kaum Idealisme Epistemologi berpendapat bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di dalam suatu ide, yang merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
  • Banyak filsuf sesudah Descartes mengandaikan bahwa satu-satunya hal yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dan kegiatan sadar kita.
  • Semua pengetahuan tentang  sesuatu yang bukan aku atau  yang diluar diri sendiri diragukan kepastian kebenarannya.
  • Kesadaran akan diri sendiri merupakan hasil dari suatu proses bertahap melalui pengalaman pergulatan dengan dunia luar.
  • Kita mengenal keberadaan dunia di luar diri dari pengalaman berhadapan dan berinteraksi dengannya.
  • Aku bisa tahu bahwa orang lain yang menjadi lawan bicara ku dalam dialog adalah pribadi seperti aku, karena dia mengungkapkan perilaku sebagaimana aku berperilaku.
  • Aku sadar dan kenal diriku justru dalam kesadaran dan pengenalan yang bukan aku.
  • Dalam kenyataan hidup diri sebagai subjek yang bukan hanya berfungsi sebagai penahu (knower), tetapi juga sebagai pelaku (agent) tidak bisa mengandaikan adanya yang lain baik sebagai objek pengetahuan dan kegiatannya maupun sebagai sesama subjek dalam dialog.
  • Apabila paham subjektivisme hanya mau dikatakan tentang pentingnya peran subjek atau sisi subjektivitas pengetahuan, maka paham ini masih dapat diterima.
  • Apabila mengklaim bahwa sesungguhnya ada dan dapat diketahui dengan pasti itu hanyalah subjek dan gagasannya, sedangkan semuanya yang lain baik adanya maupun dapat diketahui perlu diragukan, maka paham subyektivisme tersebut tidak dapat diterima.

OBJECTIVISM
  • Pengetahuan diperlakukan sebagai sesuatu yang berada diluar dibandingkan di dalam pikiran manusia.
  • Obyektivisme merupakan pandangan bahwa objek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita itu ada dan bebas dari kesadaran manusia.
  • Objektivisme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya.
  • Objektivisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang difahami adalah tidak tergantung pada orang yang memahami.
  • Ada 3 pandangan dasar objektivisme:
    • Kebenaran itu independen terlepas dari pandang subjektif.
    • Kebenaran itu datang dari bukti faktual.
    • Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
  • Pengetahuan dalam pengertian objektivis:
    • Sepenuhnya independen dari klaim seseorang untuk mengetahuinya.
    • Pengetahuan itu terlepas dari keyakinan seseorang atau kecenderungan untuk menyetujuinya atau memakainya untuk bertindak.
    • Pengetahuan tanpa orang: ia adalah pengetahuan tanpa diketahui subjek (Karl R. Popper).
  • Obyek itu bersifat “umum” dalam arti bahwa obyek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas.
  • Obyek-obyek itu bersifat permanen, baik untuk dipersepsikan atau pun tidak.
  • Para filsuf Skolastik mengangap perlu untuk memperbaiki beberapa keyakinan harian kita, yaitu: meletakkan “kesalahan” pada indera, karena indera tidak pernah salah.
  • Keyakinan tidaklah selalu obyektif dalam hubungannya dengan kesadaran pertimbangan, tetapi obyek-obyek konseptual benar-benar bersifat obyektif.
  • Masalah persepsi tetap merupakan masalah yang paling besar yang tidak terpecahkan di dalam keseluruhan epistemologi.

CONFIRMATION
  • Secara etimologi, konfirmasi berasal dari Confirmation yang berarti penegasan atau memperkuat.
  • Jika dihubungkan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan/fakta.
  • Konfirmasi berupaya mencari hubungan yg normatif antara hipotesis.
  • Ada 2 aspek konfirmasi:
    • Kuantitatif (Induktif)
      • Membuat penelitian dengan mengumpulkan sebanyak mungkin sampel, yg akhirnya membuat suatu kesimpulan yg bersifat umum.
      • Argumentasi induksi akan menjadi lebih kuat apabila jumlah kasus individualnya meningkat.
    • Kualitatif
  • 3 Jenis Konfirmasi
    • Decision theory: kepastian berdasarkan keputusan.
    • Estimation theory: menetapkan kepastian dengan memberi peluang benar-salah melalui konsep probabilitas.
    • Reliability theory: menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta yg berubah-ubah terhadap hipotesis.
INFERENCE
  • Inferensi berarti penyimpulan (proses pembuatan kesimpulan).
  • Penyimpulan: bisa berupa mengakui atau memungkiri suatu kesatuan antara dua pernyataan.
  • Jenis-jenis Inferensi
    • Cara deduktif
      • Inferensi langsung : penarikan kesimpulan dari satu premis
      • Inferensi tidak langsung (Inferensi silogistik) : penarikan kesimpulan dari beberapa premis.
    • Cara induktif
  • Predikat konklusi disebut term mayor, sedangkan subyek konklusi disebut term minor.
  • Premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor, premis yang mengandung term minor disebut premis minor.
  • Hukum Interferensi
    • Kalau premis-premis benar, maka kesimpulan benar.
    • Kalau premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, dapat kebetulan benar.
    • Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
    • Bila kesimpulan benar, maka premis-premisnya dapat benar, tetapi dapat juga salah.
CONSTRUCTION OF THEORY
  • Teori adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau sosial tertentu.
  • Teori dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode alamiah
  • Teori mempunyai 2 kutub:
    • Kutub 1: Teori sebagai hukum experimental
    • Kutub 2: Teori sebagai hukum yang berkualitas normal, seperti teori relativitas Einstein
  • Perkembangan teori
    • Animisme: kepercayaan terhadap mitos
    • Ilmu empiris
    • Ilmu teotiris
  • Konstruksi teori dibangun dengan
    • Abstraksi generalisasi
    • Deduksi probabilitik dan deduksi apriori (spekulatif)
  • 3 Model Konstruksi
    • Model korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
    • Model koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu. Model ini digunakan dalam pendekatan fenomenologis.
    • Model paradigmatis: Konsep kebenaran ditata menurut pola  hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.
  • Aliran dalam Konstruksi Teori
    • Reduksionisme: teori itu suatu pernyataan yang abstrak, tidak dapat diamati secara empiris, dan tidak dapat diuji langsung.
    • Instrumentalisme:  teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
    • Realisme: teori dianggap benar bila real, secara substantif ada,  bukan fiktif.

LOGIC
  • Pengantar
    • Logika berasal dari bahasa Yunani, logikos yang berarti sesuatu yang diungkapkan lewat bahasa.
    • Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 SM) 
    • Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dpt dipertanggungjawabkan secara rasional.
    • Secara singkat dapat dikatakan logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus.
    • Logika juga merupakan ilmu pengetahuan dalam arti ini. Lapangan ilmu pengetahuan ini ialah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan seta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
    • Logika bukanlah teori belaka. Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek.
    • Inilah sebabnya mengapa logika disebut filsafat yang praktis.
  • Objek Logika
    • Objek material logika adalah manusia itu sendiri.
    • Objek formal logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.
  • Manfaat belajar logika
    • Membantu setiap  orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
    • Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar scr abstrak.
    • Mampu berdiri lebih tajam dan mandiri.
    • Menambah kecerdasan berpikir, shg bs menghindari kesesatan dan kekeliruan dlm menarik kesimpulan.
  • Macam-macam logika
    • Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika scr spontan.
    • Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia agar dpt bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari.
  • Logika Formal
    • Logika formal adalah logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk.
    • Logika formal disebut juga logika minor.
    • Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis dari premis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut.
    • Yang harus diperhatikan di situ ialah penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi premis atau dasar penyimpulan.
    • Kalau susunan premis tidak dapat dijadikan pangkal/dasar untuk menarik kesimpulan yang logis.
    • Pola penyusunan pada logika formal: 
      • Semua M adalah P
      • Semua S adalah P
      • Jadi, semua S adalah P
  • Logika Material/Isi
    • Logika yang membahas tentang kebenaran isi.
    • Logika material disebut logika mayor.
    • Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan kenyataan.
    • Argumen ilmiah mementingkan struktur penalaran yang tepat atau sahih (valid) sekaligus isi atau maknanya sesuai dengan kenyataan..
    • Dengan kata lain, kebenaran suatu argumen dari segi bentuk dan isi adalah prasyarat mutlak.
  • Logika Induktif
    • Ciri-ciri penalaran induktif:
      • Premis-premis dalam penalaran induksi merupakan proposisi empiris yang berhubungan langsung dengan observasi indera.
      • Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas dari pada apa yang dinyatakan di dalam premis-premisnya.
      • Dapat dikatakan bahwa kesimpulan induksi itu memiliki kredibilitas rasional yang disebut probabilitas.
    • Generalisasi Induktif
      • Generalisasi induktif merupakan proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala atau sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua.
      • Kesimpulan dalam generalisasi itu hanya suatu harapan, kepercayaan, karena konklusi penalaran induktif tidak mengandung nilai kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa suatu probabilitas atau peluang.
    • Syarat Generalisasi:
      • Generalisasi tidak terbatas secara numerik.
      • Generalisasi tidak terbatas ruang dan waktu (spacio-temporal).
      • Generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian.
    • Analogi Induktif
      • Analogi induktif artinya suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran  gejala khusus lainnya yang memiliki sifat-sifat esensial yang sama.
      • Kesimpulan analogi induktif tidak bersifat universal melainkan khusus, walau benar bahwa tidak mungkin kesimpulan yang khusus dalam analogi itu terjadi kalao tidak berpikir bahwa hal itu terjadi dalam keseluruhan.
      • Analogi induktif tidak hanya menunjukkan persamaan di antara dua hal yang berbeda, tetapi juga menarik kesimpulan atas dasar persamaan.
    • Faktor-faktor yang menyebabkan kesesatan dalam penalaran induktif
      • Faktor tergesah-gesah
      • Faktor ceroboh
      • Faktor prasangka
    • Hubungan sebab akibat antara peristiwa-peristiwa dapat terjadi dalam tiga pola:
      • Pola dari sebab ke akibat
      • Pola dari akibat ke sebab
      • Pola dari akibat ke akibat
  • Logika Deduktif
    • Ciri-ciri penalaran deduktif:
      • Semua pernyataannya adalah preposisi kategoris.
      • Terdiri dari 2 premis dan sebuah kesimpulan.
      • Dua premis dan 1 kesimpulan memuat tiga term yang berbeda dan masing-masing term tampak di dalam dua dari tiga proposisi.
CRITICAL THINKING
  • Pengertian
    • Merasionalisasi kehidupan manusia dan secara hati2 mengamati/ memeriksa proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu.
  • Karakteristik Pikiran Kritis
    • Rasional, Reasonable, Reflective
    • Melibatkan scepticism yang sehat dan konstruktif
    • Otonomi
    • Kreatif
    • Adil
    • Dapat dipercaya dan dilakukan
  • Ada 5 model berpikir kritis
    • Total Recall
      • Kemampuan untuk mengakses pengetahuan dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dipelajari dan disimpan dalam pikiran.
      • mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan.
    • Habits
      • Pendekatan berpikir berulang-ulang dengan sering
      • Sesuatu yang dilakukan tanpa berpikir
    • Inquiry
      • Memeriksa isu secara mendalam dengan menanyakan hal yang terlihat nyata, termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu.
      • Cara berpikir primer yang digunakan u/ menegakkan suatu kesimpulan.
    • New Ideas
      • Model ini membuat seseorang berpikir melebihi buku sumber.
    • Knowing How You Think
      • Berpikir tentang bagaimana seseorang berpikir
      • Metacognition: berada di antara proses mengetahui
    REFERENCES
    • Power Point Dosen

    PICTURES
    • Subjectivism: http://gagooganesyan.com/images/subjectivism1.jpg
    • Objectivism: http://i720.photobucket.com/albums/ww207/camdaddy_2008/Obj_3.jpg
    • Confirmation: http://firstpresmorris.org/wp-content/uploads/2014/03/ConfirmationClip.jpg
    • Inference: http://lairdenglish.files.wordpress.com/2013/01/inference.jpg
    • Construction of Theory: http://www.greenbookblog.org/wp-content/uploads/2013/11/theory.jpg
    • Logic: http://www.logoncafe.net/artists/simple-logic-large.jpg
    • Critical Thinking: http://www.ega.edu/images/cache/49ac05f678da82e810e051bc11e61bc8fee74437.jpg

    6 komentar:

    1. nice blog vedi, nilainya 92 ya

      BalasHapus
    2. bagus vedi, materinya lengkap 90 ya

      BalasHapus
    3. Blog.nya bagus lengkap pula 87 ya vedo :)

      BalasHapus
    4. waah keren keren materinya lengkaaap ada gambarnya juga lagii 90 nih gue kasih

      BalasHapus
    5. blognya lucu dan menarik terus juga lengkap nilainya 86 :)

      BalasHapus

    Search

    Bookmark Us

    Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter