Open for Public, Internet Sharing Service

Sabtu, 27 September 2014

Posted by Vediana 04.24 No comments


ETHICS AND MORAL
  • Pengertian
    • Secara etimologi etika berasal dari kata ethos yang berarti watak
    • Secara etimologi moral berasal dari kata mos (tunggal), moris (jamak) yang berarti kebiasaan
    • Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kesusilaan.
  • Etika
    • Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
    • Menurut KBBI, Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
    • Etika menurut Bertens:
      • Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
      • Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik).
      • Ilmu tentang yang baik atau yang buruk
    • Etika dibedakan menjadi 2
      • Etika Perangai
        • Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu.
      • Etika Moral
        • Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.
    • Arti Etika
      • Etika sebagai ilmu: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
      • Etika sebagai kode etik: kumpulan asas atau nilai moral.
      • Etika sebagai sistem nilai: nilai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan masyarakat.
    • Objek Material dan Objek Formal Etika
      • Objek material: suatu hal yang menjadi sasaran pemikiran, hal yang diselidiki, atau suatu
        hal yang dipelajari. Sifatnya bisa konkret bisa abstrak. Objek material etika berupa tingkah laku dan perbuatan manusia.
      • Objek formal: cara memandang atau meninjau yang dilakukan peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip yang digunakan. Objek forma etika berupa kebaikan, keburukan, atau bermoral tidak bermoralnya tingkah laku tersebut.
    • Etika sebagai Cabang Filsafat
      • Etika merupakan cabang filsafat yang mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral, atau menerjemahkan berbagai nilai itu ke dalam norma-norma, lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret.
    • Berdasarkan kajian ilmu: 
      • Etika normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.
      • Etika Fenomenalis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral .
    • Tujuan belajar etika
      • Menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan buruk bagi setiap manusia.
      • Bersifat kritis dan metodis
    • Sistematika Etika


































    • Etika Deskriptif
      • melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas.
      • mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu, atau dalam suatu periode sejarah.
    • Fenomenologi Kesusilaan
      • Fenomenologi: uraian atau percakapan tentang fenomena atau sesuatu yang sedang menampakkan diri, atau sesuatu yang menggejala.
      • Etika fenomenologi hanya menjelaskan, menunjukkan adanya unsur-unsur itu dalam kesadaran moral.
      • Fenomenologi kesusilaan mencari makna kesusilaan dari gejala-gejala kesusilaan; artinya, ilmu pengetahuan ini melukiskan kesusilaan sebagaimana adanya, mempertanyakan apakah yang merupakan hakikat kesusilaan.
    • Etika Normatif
      • Etika normatif tidak lagi berbicara tentang gejala-gejala, tetapi tentang apa yang seharusnya dilakukan.
      • Etika normatif itu tidak deskriptif, tetapi preskriptif (artinya memerintahkan).
      • Etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia.
    • Metaetika
      • Meta : melebihi atau melampaui
    • Etika Umum
      • Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
      • berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindaka
    • Etika Khusus
      • Etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
      • Etika khusus membahas prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam berbagai lingkup kehidupannya.
      • Etika khusus terbagi menjadi 2:
        • Etika individual: menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri
        • Etika sosial: berbicara mengenai kewajiban dan sikap manusia sebagai anggota masyarakat
    • Etika Profesi
      • Etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam satu ruang lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
      • Ciri-cirinya
        • Adanya pengetahuan khusus
        • Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
        • Mengabdi pada kepentingan masyarakat
        • Ada izin khusus dalam menjalankan suatu profesi
        • Menjadi anggota dari suatu profesi
      • Prinsip-prinsip
        • Tanggung jawab: terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap dampak dari profesi.
        • Keadilan: memberikan kepada siapa saja sesuai dengan haknya.
        • Otonomi: diberikannya kebebasan dalam menjalankan profesinya.
    • Kode Etik
      • Norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
      • Tujuan Kode Etik
        • Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
        • Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
        • Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
        • Untuk meningkatkan mutu profesi.
        • Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
        • Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
        • Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
        • Menentukan baku standarnya sendiri.
    • Aliran dalam Etika
      • Eudemonisme
        • Berasal dari kata Eu dan daimon yang artinya roh atau semangat yang baik.
        • Kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik.
        • Hal-hal yang mereka yakini:
          • Adanya suatu skala nilai-nilai, asas-asas moral atau aturan2 bertindak.
          • Lebih menguntungkan hal-hal yg bersifat spiritual atau mental daripada yg bersifat inderawi.
          • Lebih mengutamakan kebebasan moral daripada ketentuan kejiwaan atau alami.
          • Lebih mengutamakan hal yg umum daripada yang khusus.
      • Hedonisme
        • Berasal dari kata hedone yang berarti kenikmatan yang menyenangkan.
        • Kebaikan manusia terletak pada kenikmatan, kesenangan, 
      • Egoisme
        • Kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain.
        • Sebaliknya aliran yang menekankan dan melihat kesenangan dan kebahagiaan orang lain menjadi tujuan segala usaha disebut altruisme.
      • Ulitarianisme
        • Berasal dari bahasa latin uti, usus sum yang berarti menggunakan atau utilis yang berarti yang berguna.
        • Kesenangan manusia dilihat sebagai sesuatu yang baik dalam dirinya.
      • Deonteologisme
          • Berasal dari kata deon dan logos yang berarti ilmu tentang kewajiban moral.
          • Etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral.
          • Suatu tindakan dianggap baik tanpa disangkutkan dengan nilai kebaikan suatu hal (deonteologisme etis).
          • Dasar moralitas itu adalah kewajiban.
      • Etika Situasi
        • Kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.
  • Beda Etika dan Moral
    • Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran
    • Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
    • Moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
    • Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan
    • Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah )
    • Moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan .
    • Moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan
    • Moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman
    • Moral tidak bisa dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi
    • Moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi pada situasi kondisi, motif , tujuan, kepentingan,dsb.
  • Beda Etika dan Etiket
  • Beda Etika dan Hukum
    • Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
    • Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
    •  Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
    • Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
    • Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
    • Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu; hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial
  • Beda Etika dan Agama
    • Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.

HUMAN PHILOSOPHY
  • Selayang Pandang Filsafat
    • Secara etimologi berasal dari philein (mencintai) dan sophia (kebijaksanaan).
    • Perenungan filsafat ciri-cirinya:
      • Mengkaji dengan kritis.
      • Menggunakan metode dialektis.
      • Berusaha mencapai realitas terdalam (arche).
      • Bertujuan menangkap tujuan ideal realitas.
      • Mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manusia.
  • Pengertian
    • Filsafat manusia mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia.
    • Filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.
  • Pentingnya Filsafat Manusia
    • Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari yang ada.
    • Manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing.
    • Walaupun banyak ilmu yang menyelidiki tentang manusia, filsafat manusia dibutuhkan karena ilmu-ilmu tersebut dirasa masih belum cukup.
  • Alasan Kerelevanan Manusia
    • Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaan.
    • Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik.
    • Karena manusia mengenal dirinya lebih baik, filsafat manusia mengantar manusia untuk semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama.
  • Aspek Filsafat Manusia
    • Ekstensif: meliputi pembahasan yang berhubungan dengan sifat, gejala, kegiatan, dan segala sesuatu yang meyangkut pada segala bidang.
    • Intensif: meliputi pembahasan yang mengarah pada intisari dari manusia
  • Sisi Filsafat Manusia
    • Eksternal melihat manusia dari sisi Tubuh yang sifatnya materi.
    • Internal melihat manusia dari sisi Jiwa atau Rohani, dan kesadaran.
  • Metode Filsafat Manusia
    • Metode Kritis
      • Melakukan kegiatan kritis dari pendapat para filusuf tentang manusia. Biasanya dengan metode ini tidak membawa ke arah pemahaman yang benar-benar positif.
    • Metode Analitika Bahasa
      • Bertitik tolak pada penggunaan bahasa sehari-hari dengan menyelidiki hubungan bahasa dengan pikiran, dan kegunaan bahasa dalam ilmu pengetahuan dan filsafat.
    • Metode Fenomenologis
      • Metode ini berusaha untuk menemukan kembali pengalaman asli dan fundamental melalui beberapa langkah, yaitu, fenomena hanya diselidiki sejauh disadari secara langsung, dan fenomena diselidiki sejauh merupakan bagian dari dunia yang dihidupi sebagai keseluruhan.
  • Pendapat Beberapa Tokoh
    • Max Scheler dan Heidegger
      • Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya.
    • A. Heschel
      • Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu.
  • Datangnya Pertanyaan Mengenai Manusia
    • Kekaguman
    • Ketakjuban
    • Frustasi
    • Delusi
    • Pengalaman negatif
REFERENCES
  • Power Point Dosen
  • http://chriscecool10.wordpress.com/2013/01/29/perbedaan-etika-dan-moral/
  • https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A%2F%2Fstaff.ui.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fusers%2Farif51%2Fmaterial%2Ffilsafatmanusia.ppt&ei=eIsmVPXVNYXnuQTh_YDwAw&usg=AFQjCNGo_aVwI3IoHsOZbM9_iF1S5yN3rQ&sig2=YT1ztQJ2t_hJSEN1TUjCbA&bvm=bv.76247554,d.c2E (ppt file)
PICTURES
  • Ethics: http://nursingcrib.net/wp-content/uploads/2014/03/ethics.jpg
  • Human Philosophy: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUyiOmJRbfhTGnEx9wU9IbpSzn0REu-x53aFZ4NJOjwGTT0Pydl3woTwW4lFwny10XJ8ZDXp5Snr_vuHGErm72sU4AR_Cj684dgyU-FycegFeJWlsPkm3U_P4gAddirfKxToW3JDMD62M/s1600/hn01.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter